SURI Kampanyekan Pemanfaatan Ilmuninasi Naskah Menjadi Motif Kain
Lembaga Surau Intellectual for Conservation (SURI) menyelenggarakan lokakarya “Pengembangan dan Pemanfaatan Iluminasi Naskah Menjadi Desain Motif Kain” yang berlangsung 4-7 Oktober 2022 di Canting Buana Kreatif, Padang Panjang.
Lokakarya diikuti sebanyak 20 orang peserta yang berasal dari pelaku UMKM yang bergerak di bidang fesyen, mahasiswa, dan penggiat batik di Sumatera Barat (Sumbar). Pemilihan peserta berdasarkan perseraban wilayah yang ada di Sumbar.
Lokakarya ini merupakan rangkaian kegiatan Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristek) tahun 2022. Lembaga SURI menjadi salah satu dari empat lembaga/komunitas penerima FBK di Sumbar, dan satu-satunya penerima dari Kota Padang.
Tema FBK 2022 SURI adalah “Iluminasi Manuskrip Minangkabau dalam Pengembangan Industri Fesyen di Sumatera Barat”. Surya, Direktur SURI, menyampaikan FBK 2022 SURI terdiri dari berbagai kegiatan.
“FBK SURI ini dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan, yaitu pembukaan resmi oleh Kepala BPNB Sumbar dan dilanjutkan seminar nasional kemarin (3/10), hari ini lokakarya pemanfaatan iluminasi, kemudian workshop digital marketing, dan bulan depan pameran hasil dari peserta lokakarya,” ujarnya.
Materi yang diberikan dalam lokakarya mengenai mencanting dan menyablon motif kain dari iluminasi naskah. Dimulai dari pengenalan alat, rekayasa motif hingga praktik mencanting dan menyablon. Pemateri lokakarya yaitu Widdiyanti pembatik sekaligus owner Canting Buana Kreatif, Khriz Atmaja pembatik Canting Buana Kreatif, M Husin Un pengusaha sablon, dan Rafiq Gusly ilustrator SURI.
Khalishah (22), salah seorang peserta mengungkapkan kegembiraannya dapat mengikuti lokakarya. Sebagai mahasiswa tata busana, membatik menjadi pengalaman baru untuk pengayaan ilmu perkuliahan.
“Membatik itu susah-susah gampang, dibilang susah tapi caranya mudah, dibilang mudah ternyata dibutuhkan kesabaran, dan ini menjadi pengalaman menarik dan bermanfaat bagi saya sebagai mahasiswa tata busana, terutama dalam mengembangkan produk yang unik” tuturnya.
Susanti (43), pembatik dari Pasaman Barat merasa bersyukur dapat mengikuti lokakarya ini, terutama karena Minangkabau memiliki berbagai macam jenis motif batik, terutama yang dikembangkan dari iluminasi manuskrip.
“Saya senang dapat diikutsertakan dalam kegiatan lokakarya ini. Banyak ilmu dan pengalaman baru yang didapatkan, terutama motif-motif desain yang berasal dari iluminasi naskah kuno,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas peserta dalam menghasilkan produk yang lebih menarik dan bernilai jual tinggi. Peserta juga diharapkan memiliki wawasan dan sensifitas yang tinggi terhadap khazanah budaya Minangkabau terutama manuskrip sebagai objek pengembangan hasil produk sehingga berdampak positif terhadap pengenalan ragam ilmuniasi manuskrip bagi masyarakat luas dari hasil produk yang dipromosikan.
Sumber: Scientia (https://scientia.id/2022/10/04/suri-kampanyekan-pemanfaatan-ilmuninasi-naskah-menjadi-motif-kain/)
0 Comments