Sekilas tentang SURI

Surau Intellectual for Conservation (SURI) merupakan lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan, khususnya dalam hal pengkajian dan pengembangan khazanah warisan budaya. Lembaga awalnya bernama Surau Institute for Conservation didirikan pada tanggal 1 April 2014 atas dasar pemikiran terhadap pelindungan, pelestarian, pengembangan dan pembinaan khazanah warisan budaya di Sumatera Barat. Sebagai bentuk penerapannya, lembaga SURI melakukan konservasi dan restorasi, perekaman dalam bentuk audio, visual, audio visual, dan penerbitan buku khazanah warisan budaya, serta membangun kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Selain itu, lembaga SURI juga aktif dalam mengedukasi masyarakat terutama dalam konservasi manuskrip, dan turut andil dalam pendaftaran dan pengusulan Warisan Budaya Takbenda Indonesia di Sumatera Barat. Hal itu bertujuan sebagai bentuk pelestarian dan pengembangan warisan budaya yang ada di Sumatera Barat.

Selain itu, Lembaga SURI juga telah terdaftar sebagai anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dengan nomor anggota: 036/Anggota Luar Biasa/SBA/2022. Lembaga SURI telah menerbitkan puluhan buku tentang khazanah warisan budaya Minangkabau.

Beberapa prestasi yang diraih oleh lembaga SURI yaitu aktif mendampingi kegiatan Pramono (Dosen Unand dan Ketua Pembina SURI) dalam penelitian dan pengkajian manuskrip di Sumatera Barat. Hasil dari kajian dan penelitian itu sudah diterbitkan melalui penerbit SURI dan ber-ISBN. Kemudian, SURI juga dipercaya menjadi mitra kerja Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DREAMSEA) yaitu lembaga yang dikelola oleh Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah bekerja sama dengan Centre for the Study of Manuscript Cultures (CSMC) University of Hamburg dalam misi penyelamatan dan pendigitalan manuskrip Minangkabau di Sumatera Barat. Pramono pendiri sekaligus Ketua Pembina SURI juga pernah menerima Anugerah Kebudayaan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2021 berkat kepedulian beliau terhadap manuskrip-manuskrip Minangkabau melalui program-program kegiatan SURI. Selain itu, beberapa anggota pengurus SURI menjadi tim ahli pendaftaran dan pengusulan Warisan Budaya Takbenda Provinsi Sumatera Barat sejak tahun 2019 hingga sekarang.