Harta Karun Nusantara dari Sumatera, Randang

Published by admin on

Al Khalishah Abrar, Mahasiswa Prodi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Randang atau yang biasa lebih dikenal dengan rendang merupakan makanan tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Rendang merupakan masakan istimewa yang memiliki cita rasa khas dan disukai banyak orang.

Tak heran pada 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama dari daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi CNN International. Dan tak ketinggalan, pada 2018, rendang secara resmi ditetapkan sebagai salah satu dari lima hidangan nasional Indonesia bersamaan dengan soto, nasi goreng, sate dang gado-gado.

Sebenarnya “rendang” bukanlah nama makanan yang seperti kita tau saat ini. Melainkan rendang adalah suatu teknik memasak yang biasa disebut “marandang” yang memiliki arti, proses memasak daging yang lama, bertujuan untuk menghilangkan air (santan dan bumbu), hingga berwarna kehitaman dan nantinya akan menghasilkan daging kering dengan bumbu yang nikmat, tetapi memiliki dan cita rasa istimewa dan bersifat tahan lama.

Menurut beberapa teori, rendang tercipta karena masyarakat Minang memiliki kebiasaan untuk marantau. Marantau adalah kegiatan berpindah dari kampung asal menuju daerah baru untuk bekerja atau mencari uang. Dulunya setiap sekali merantau, akan menghabiskan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan, sehingga mereka haruslah menyiapkan pasokan makanan yang cukup.

Ada 4 komponen penting dari rendang, yang dijelaskan oleh Andre Setiawan, yaitu:

  • Daging : Dibuat dari daging sapi atau kerbau. Memiliki makna melambangkan rasa hormat ke orang tua atau yang dituakan.
  • Santan : Berasal dari kelapa yang diparut, lalu diperas untuk mendapatkan sari patinya, dan memiliki rasa gurih saat disatukan dengan daging. Orang Minangkabau sendiri memiliki ciri khas sering menggunakan santan ke dalam makanan yang mereka buat. Santan memiliki makna lambing dari cendikiawan.
  • Rendang memiliki rasa yang sedikit pedas. Cabe melambangkan tokoh agama, alim ulama yang menegakkan ajaran Islma di masyarakat.
  • Rendang didalamnya terkandung banyak rempah-rempah. Seperti kapulaga, bawang merah dan putih, lengkuas, jahe ketumbar, pala, dll. Rempah-rempah ini melambangkan masyarakat.

Biasanya saat kita memasak rendang, ada salah satu fase yang di sebut kalio. Kalio adalah rendang setengah jadi, berbentuk seperti gulai yang hamper mongering. Saat menjadi kalio, daging juga sudah memiliki rasa yang nikmat sehingga terkadang orang berhenti “marandang” hingga menjadi kalio

Ada berbagai macam rendang saat ini. Mulai dari rendang sapi, ayam, rendang paku, bayam, dll apasaja bisa dijadikan rendang asal ia dimasak dengan benar dan lama. Biasanya “marandang” bisa menghabiskan waktu sekitar 7-8 jam, agar daging kering merata.

Rendang awalnya hanya disajikan pada momen-momen istimewa. Baik saat ada acara pernikahan, upacara daerah. Tetapi dengan berkembangnya zaman, rendang sekarang sudah ada dimana-mana, seperti di rumah makan Padang, pada hari Raya Idul Fitri disajikan berdampingan dengan lontong, ataupun pada kehidupan sehari-hari. Rendang juga banyak dimodifikasi bentukannya dan disajikan di hotel-hotel berbintang.

Categories: Artikel

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *