Description
Buku ini menyingkap bagaimana dunia memandang perjuangan Bung Hatta melalui arsip surat kabar asing pada rentang 1923–1943. Dari catatan akademik di Rotterdam, liputan pengadilan kolonial, hingga pemberitaan tentang pembuangannya, tergambar perjalanan Hatta dari seorang mahasiswa cemerlang menjadi simbol intelektual antikolonial yang disegani. Media asing merekamnya dengan berbagai sudut pandang—ada yang penuh kekaguman, ada pula yang curiga—namun justru di situlah tampak keteguhan dan konsistensinya dalam memperjuangkan kemerdekaan. Melalui liputan pers Belanda dan Hindia Belanda, pembaca diajak melihat sisi lain Bung Hatta: manusia yang pernah kesepian, namun tetap teguh menulis dan berpikir di tengah represi. Buku ini menjadi jendela yang memperlihatkan bahwa perjuangan kemerdekaan bukan semata soal senjata, melainkan juga tentang kekuatan gagasan, integritas moral, dan jejaring solidaritas internasional.